Saturday, December 16, 2017

Bagaimana Salju Terbentuk

Bagaimana Salju Terbentuk

Salju tidak lebih dari sekedar air dalam bentuk padat. Kepingan salju terbentuk ketika tetes air bertemu dengan partikel debu dan membeku di atmosfir teratas Bumi. Untuk membentuk salju, diperlukan suhu antara minus 4 hingga minus 20 derajat Celcius.

Kepingan salju berawal pipih dan berbentuk heksagon dengan diameter yang cuma 0,1 milimeter. Parasnya bergantung pada suhu ketika ia terbentuk. Pada suhu yang dingin, keping salju cendrung menyerupai prisma, sementara ketika temperatur menghangat bentuknya menjadi mirip bintang atau kristal dendrit yang dalam bahasa Yunani berarti pohon.

Gambar Salju

Ketika semakin banyak air membeku menjadi kristal heksagon, kepingan salju kemudian membesar dengan membentuk dendrit-dendrit kecil. Bergantung pada suhu, kelembapan dan angin, kepingan salju akan berubah menjadi berbagai macam bentuk yang tak terhingga.

Butuh waktu sekitar satu jam buat kepingan salju untuk turun dari awan ke permukaan Bumi. Temperatur yang lebih hangat ketimbang minus 5 derajat Celcius dan kelembapan yang tinggi membuat kepingan salju membesar. Sementara pada kondisi suhu yang lebih rendah dan kondisi udara yang kering, seperti di kutub, salju berbentuk jarum es atau papan kristal serupa prisma.

Dunia sains mencatat tidak ada dua kristal salju yang seratus persen sama. Penyebabnya adalah kombinasi masing-masing bagian keping salju yang nyaris tak terhingga. Pakar matematika menyebutnya Fraktal: Karena perubahan bentuk keping salju bergantung pada kelembapan, suhu dan angin, setiap kristal merekam kondisi cuaca yang mempengaruhi hidupnya

Gletser terbentuk ketika salju mengeras seiring dengan waktu. Salju yang mencair dan kembali membeku berubah bentuk menjadi biji es yang disebut "firn". Kata itu sendiri berasal dari kosakata bahasa Jerman kuno yang berarti "tahun lalu". Gletser menyimpan cadangan air bersih terbesar di dunia.

Warna putih pada salju sebenarnya cuma tipuan mata belaka. Salju berasal dari air yang transparan. Tapi kristal salju berfungsi layaknya cermin dan memantulkan cahaya di berbagai panjang gelombang secara simultan yang pada mata manusia terlihat berwarna putih. Efek serupa juga bisa ditemukan pada garam.

Terlepas dari asalnya, kepingan salju bisa berubah menjadi berbagai macam bentuk. Ketika tercipta kolom udara yang bergerak vertikal di atmosfer, keping salju akan mencair dan kembali membeku yang membuat bentuknya semakin beragam. Sejauh ini ilmuwan berhasil mencatat lebih dari 5000 bentuk kepingan salju.

No comments:

Post a Comment